Roketin Generasi Tunas Digital Hadir Di SMA Dharmawangsa Medan


MEDAN, smadharmawangsa.sch.id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama program CSR Roketin Generasi Tunas Digital berkomitmen kepedulian sosialnya melalui penyaluran dukungan kemanusiaan bagi civitas akademik yang terdampak bencana di Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Program ini merupakan bagian dari CSR Roketin Generasi Tunas Digital yang dilaksanakan bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), sebagai langkah konkret mendukung pemulihan lingkungan sekolah dan keberlanjutan proses belajar mengajar.

Sekolah penerima program adalah SMA Swasta Dharmawangsa Medan. Bantuan yang disalurkan meliputi layanan internet gratis selama satu tahun serta paket bantuan kemanusiaan dan sembako bagi civitas akademika yang terdampak bencana.

Selain penyerahan bantuan, kegiatan ini juga dirangkai dengan sesi literasi digital yang dibawakan oleh Komdigi dan MyRepublic Indonesia yang berlangsung di SMA Swasta Dharmawangsa, Jalan Yos Sudarso, Sabtu (13/12).

Program literasi tersebut bertujuan membekali pelajar dan tenaga pendidik dengan pemahaman penggunaan internet yang aman, cerdas, dan produktif sekaligus memperkuat kesiapan sekolah menghadapi tantangan era digital.

Acara dihadiri oleh Kepala Sekolah SMA Swasta Dharmawangsa Medan Anum Herawati Harahap, CEO MyRepublic Indonesia Timotius Max Sulaiman, Wakil Gubernur Sumatera Utara H Surya, serta Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid.

Menkomdigi Meutya Hafid menyampaikan duka cita mendalam atas korban bencana alam yang melanda tiga provinsi, khususnya Sumatera Utara dan Aceh.

Ia menegaskan pemerintah memikul tanggung jawab besar, terutama dalam memastikan konektivitas komunikasi masyarakat segera pulih pascabencana.

Menurut Meutya, Kementerian Komunikasi dan Digital bergerak cepat dengan memanggil seluruh ekosistem yang berada di bawah koordinasinya, mulai dari operator seluler hingga penyelenggara layanan telekomunikasi, untuk mempercepat pemulihan jaringan di wilayah terdampak.

Untuk jaringan tetap (fixed broadband) berbasis fiber optik, Meutya menyebut sebagian besar wilayah Sumatera Utara telah kembali normal.

“Hampir seluruh layanan sudah pulih, kecuali beberapa titik di Aceh yang masih dalam proses perbaikan,” ujarnya saat kunjungan kerja di Medan.

Sementara itu, pada konektivitas berbasis menara BTS, dari sekitar 10.000 tower di Sumatera Utara, tercatat 4.381 tower terdampak banjir. Namun berkat kerja kolaboratif, sebanyak 4.300 tower atau sekitar 98 persen telah kembali beroperasi.

“Masih tersisa sekitar 2 persen atau 81 tower BTS yang belum pulih sepenuhnya dan saat ini kami lakukan percepatan, terutama di wilayah Tapanuli Selatan dan Kepulauan Nias,” jelasnya.

Meutya optimistis, dengan sinergi lintas pihak, pemulihan konektivitas dapat segera mencapai 100 persen. Ia juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak, termasuk sektor industri, yang ikut terlibat membantu pemulihan akses internet, khususnya untuk dunia pendidikan.

Dalam kunjungan tersebut, Komdigi turut menyerahkan dukungan konektivitas berupa akses internet gratis selama satu tahun untuk sejumlah sekolah terdampak bencana.

Salah satunya adalah SMA Dharmawangsa Medan yang mendapatkan layanan internet berkecepatan hingga 500 Mbps. Program ini, kata Meutya, sejalan dengan arahan Presiden untuk mempercepat transformasi dan pembelajaran digital di sekolah-sekolah.

Selain SMA Dharmawangsa Medan, bantuan serupa juga diberikan kepada SMA Negeri 1 Sunggal Deli Serdang, SMA Swasta di Tanah Medan, SMK Tritech Informatika Medan, SMA Swasta RA Kartini Tebing Tinggi, serta SMA Negeri 1 Pematangsiantar.

“Kunjungan ini kami dedikasikan sebagai dukungan kemanusiaan dari sisi konektivitas, agar anak-anak tetap bisa belajar dengan baik meski baru saja terdampak bencana,” ujarnya.

CEO MyRepublic Indonesia, Timotius Max Sulaiman, menyampaikan musibah bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat, mulai dari kehilangan tempat tinggal, terhentinya aktivitas usaha, hingga terputusnya akses dan layanan dasar.

“Bencana ini sangat memprihatinkan bagi kita semua. Banyak rencana dan aktivitas masyarakat yang terhambat akibat banjir dan longsor yang terjadi,” ujar Timotius.

Ia menyebut, dampak bencana juga dirasakan langsung oleh keluarga besar dunia pendidikan, termasuk guru dan murid di SMA Swasta Dharmawangsa Medan. Sekolah tersebut sempat lumpuh akibat banjir, bahkan server sekolah dilaporkan mengalami gangguan serius hingga tidak dapat beroperasi.

Komdigi merasakan duka yang sama dengan para korban. Namun di tengah situasi sulit, ia mengajak seluruh pihak untuk tetap menghadapi tantangan dengan semangat gotong royong dan solidaritas sebagai sesama anak bangsa.

Dari sisi operasional, tercatat sekitar 140 ribu jaringan perusahaan terdampak bencana di Sumatera Utara dan Aceh. Akibatnya, layanan internet sempat terhenti selama beberapa hari dan berdampak pada sekitar 16.200 pelanggan yang tidak dapat menikmati layanan secara normal.

“Kondisi ini jelas sangat tidak menguntungkan, baik bagi pelanggan maupun bagi kami. Karena itu, MyRepublic memutuskan untuk membebaskan tagihan pelanggan selama satu bulan sebagai bentuk empati dan dukungan agar sedikit meringankan beban mereka,” kata Timotius.

Selain langkah mitigasi layanan, MyRepublic juga terus memperkuat peran sosial melalui program CSR Roketin Generasi Tunas Digital. Program ini merupakan kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan berfokus pada perlindungan anak di ruang digital.

Timotius menjelaskan, program tersebut telah diluncurkan bersama Menteri Komunikasi dan Digital pada 21 November 2025, atau sekitar tiga minggu sebelum kegiatan ini.

Melalui Roketin Generasi Tunas Digital, MyRepublic ingin memastikan bahwa pemulihan pasca bencana tidak hanya menyasar aspek fisik, tetapi juga membangun kesadaran dan keamanan generasi muda dalam memanfaatkan ruang digital.

“Dari situasi sulit ini kita diingatkan untuk saling membantu dan memperkuat solidaritas. MyRepublic berkomitmen untuk terus hadir, tidak hanya sebagai penyedia layanan internet, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang ikut bertanggung jawab dalam masa pemulihan,” pungkasnya.


MyRepublic dan Komdigi Hadirkan Internet Gratis untuk SMA Dharmawangsa Terdampak Banjir. 

Pada kesempatan tersebut juga digelar seremoni simbolis pengalungan Duta Roketin Generasi Tunas Digital kepada enam siswa dan enam guru terpilih.

Pengalungan dilakukan langsung oleh Meutya Hafid bersama Timotius Max Sulaiman sebagai penanda komitmen berkelanjutan dalam mencetak duta literasi digital di lingkungan sekolah.

Melalui aksi kemanusiaan ini, MyRepublic Indonesia menegaskan perannya tidak hanya sebagai penyedia layanan internet, tetapi juga sebagai mitra masyarakat yang hadir di saat krisis.

Perusahaan menilai dukungan langsung kepada sekolah dan komunitas merupakan langkah penting untuk mempercepat pemulihan sekaligus mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan yang semakin digital.

Editor: Admin


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFORMASI PENDAFTARAN

1. Nama : H. Erwin Harahap
Kontak : 081-361-7796-24
2. Nama : Suyoto
Kontak : 0852-9614-3781
3. Nama : Dedi Sihite
Kontak : 0813-9445-8813
4. Nama : Mierna Zulkarnain
Kontak : 0853-6213-8110

Jadwal Sholat

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Postingan Populer

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman